A.
PENGERTIAN
LIMBAH DAN SAMPAH
Segala macam organisme yang ada dialam ini selalu
menghasilkan limbah atau bahan buangan. Sebagian besar limbah yang dihasilkan
oleh organisme yang ada dialam ini bersifat organik, kecuali limbah yang
berasal dari aktifitas manusia yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Limbah
atau bahan buangan yang dihasilkan oleh berbagain kegiatan sering dinamakan
juga dengan Anthropogenic Pollutans. Penamaaan demikian ini sekedar untuk
membedakan bahwa selain manusia masih ada juga makhluk hidup lainnya/organisme
yang menghasilkan limbah.
Setiap hari, kita membuang segala bentuk limbah, mulai
dari bungkus permen, kulit buah hingga oli bekas. Disamping itu, pada waktu yang
bersamaan berjuta ton limbah dihasilkan bidang pertanian, peternakan, industri,
atau pertambangan.
Jadi, limbah dapat didefinisikan sebagai hasil buangan
akibat aktivitas manusia maupun makhluk hidup lainnya, yang berbentuk padat,
lumpur, cair, maupun gas yang dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak
diinginkan lagi tetapi kadang-kadang masih dapat dimanfaatkan kembali dan
dijadikan bahan baku. Limbah merupakan bahan buangan. Jika limbah tidak dapat
dikelola dengan baik, limbah akan berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan
sekitar, yaitu sebagai berikut.
1.
Menjadi
tempat bersarangnya binatang, seperti tikus, semut, kecoa, dan binatang
sejenisnya.
2.
Mengundang
lalat dan menimbulkan aroma yang kurang sedap.
3.
Menjadi
sumber polusi (polutan) bagi lingkungan.
4.
Menjadi
sumber dan tempat hidup kuman.
Sampah menurut SNI 19-2454-1991(3) tentang
Cara Pengolahan Tekhnik Sampah
Perkotaan, didefinisikan sebagai
limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang
dianggap tidak berguna lagi, dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
B.
JENIS LIMBAH
BERDASARKAN ALAT PEMBUANGAN
Berdasarkan
asal pembuangannya limbah dibedakan menjadi 5, yaitu.
1.
Limbah Industri
Industri
pertanian , pertambangan, kimia, logam, dan pabrik kertas merupakan penyumbang
limbah terbesar. Industri menghasilkan sebagian besar limbah yang berbahaya. Limbah
yang dihasilkan oleh kegiatan industri dibedakan menjadi dua macam, yaitu.
a.
Limbah
Padat
Limbah padat
yang dihasilkan industri, meliputi kertas, plastik, dan sebagainya.
Sebagian besar limbah padat yang tidak berbahaya dibuan kelubang-lubang galian
atau dibakar seperti halnya sampah kota.
b.
Limbah
Cair
Limbah industri yang berbentuk cair umumnya berasal
dari industri yang menggunakan bahan-bahan yang mengandung air sehingga dalam
proses pengolahannya, air yang ada harus dibuang. Jenis industri yang
menghasilkan limbah cair, diantaranya industri pulp dan industri rayon,
pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng,
kertas, tekstil, dan sebagainya. Limbah cair industri mengandung bahan pencemar
yang beracun dan berbahaya, dikenal dengan sebutan B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya).
Kerap kali limbah pembuangan pabrik berwarna keruh dan
temperaturnya tinggi. Hal tersebut disebabkan dari pabrik membawa sejumlah
padatan dan partikel, baik yang larut maupun mengendap.
Air yang tercemar memiliki ciri yang dapat
didefinisikan secara visual maupun pemeriksaan laboratotium. Identifikasi
visual dapat diketahui melalui kekeruhan air, warna, rasa, dan bau yang
ditimbulkan serta indikasi lain. Sementara itu, identifikasi secara
laboratorium ditandai dengan terjadinya perubahan kimia air karena mengandung
bahan kimia berbahaya pada tingkat yang melebihi ambang batas. Perubahan sifat
kimia air selain diserbabkan karena bahan kimia berbahaya, juga dapat
disebabkan adanya mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan jamur, yang
berperan sebagai dekomposer.
Secara umum, sifat limbah cair industri dibedakan
berdasarkan karakteristik fisika, kimia, dan biologi.
a.
Karakteristik
fisik, yaitu perubahan yang ditimbulkan , meliputi padat, kekeruhan, bau,
temperatur, serta daya hantar listrik dan warna.
b.
Karakteristik
kimia, yaitu bahan kimia yang terdapat dalam air akan memengaruhi sifat air
yang dipengaruhi bahan kimia organik maupun anorganik, baik dalam tingkat
keracunan, maupun bahayanya. Sifat air dipengaruhi bahan kimia organik maupun
anorganik. Bahan kimia organik, meliputi karbohidrat, protein, minyak, lemak,
pestisida, fenol, dan zat warna. Adapun bahan kimia anorganik, meliputi
klorida, fosfor, logam berat, nitrogen, dan sulfur.
c.
Karakteristik
biologi, yaitu makhluk hidup yang terdapat dalam air akan memengaruhi sifat air
dalam proses pencemaran. Makhluk hidup yang berperan, meliputi virus, jamur,
dan bakteri.
1.
Limbah Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan salah satu faktor penghasil
limbah yang besar. Limbah rumah sakit adalah bahan buangan yang berbentuk pada
maupun cair yang berasal dari kegiatan rumah sakit, baik medis maupun nonmedis,
yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radio aktif.
Limbah rumah sakit, jika tidak ditangani dengan baik
akan menimbulkan masalah, baik dari aspek pelayanan maupun estetika. Oleh
karena itu, limbah yang dihasilkan rumah sakit harus mendapat penanganan
khusus.
Limbah
yang dihasilkan rumah sakit, meliputi limbah medis dan nonmedis.
a.
Limbah
Medis
Limbah
medis dapat berupa padat, cair, dan radioaktif.
1)
Limbah
Padat
Limbah padat medis
merupakan limbah langsung dihasilkan dari kegiatan diagnosis dan tindakan medis
pada pasien. Limbah ini sering disebut sebagai sampah biologis.sampah biologis
terdiri atas sampah dari ruang poliklinik, ruang perawatan, ruang bedah, atau
ruang kebidanan. Misalnya, perban, kasa,
alat injeksi, kateter, swab, plester, masker, dan sebagainya.
2)
Limbah
Cair
Limbah cair medis
merupakan limbah yang mengandung zat beracun, seperti bahan kimia anorganik.
Zat buangan yang berasal dari air bilasan ruang bedah dan otopsi, jika tidak
dikelola dengan baik atau langsung dibuang ke saluran pembuangan umum akan
sangat berbahaya. Selain itu, juga dapat menimbulkan bau tidak sedap dan
mencemari lingkungan.
3)
Limbah
Radioaktif
Limbah radioaktif
merupakan limbah hasil buangan yang berasal dari ruangan radiologi.
b.
Limbah
Nonmedis
1)
Limbah
padat nonmedis merupakan seluruh sampah padat diluar sampah hasil kegiatan
rumah sakit. Misalnya, kantor/admisnistrasi, unit perlengkapan, ruang tunggu,
ruang inap,n unit gizi/dapur, halaman parkir/taman, dan unit pelayanan. Sampah
yang dihasilkan berupa kertas, karton, kaleng, botol, sisa makanan, sisa
kemasan, kayu, logam, daun, ranting, dan bahan lainnya.
2)
Limbah
cair nonmedis, meliputi kotoran manusia yang berasal dari kloset, air bekas cucian
dari labatory, kitchen sink, atau floor drain dari ruangan yang ada dirumah
sakit.
2.
Limbah Hotel
Hotel merupakan tempat umum (public place) yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum karena hotel adalah usaha pemberian
usaha servis atau pelayanan kepada para pelanggan.
Hotel
sebagai sarana umum yang perlu dijaga kebersihannya, agar terbebas dari limbah,
serangga, atau binatang yang menjijikan, seperti kecoa atau semut. Hampir
seluruh bagian hotel menghasilkan sampah. Penghasil utama sampah pada hotel
adalah dapur umum, sedangkan yang lainnya pada umumnya tidak atau kurang
menghasilkan sampah.
Oleh
karena itu, sanitasi penting perannya. Sanitasi merupakan kesehatan khusus
berkaitan dengan lingkungan. Contoh usaha termasuk dalam usaha sanitasi,
meliputi pengawasan terhadap air, pengelolaan sampah, pencemaran udara,
kebisingan, kebersihan umum, binatang pengerat serangga, keamanan, dan
kebersihan bahan keamanan.
Jenis
limbah yang dihasilkan hotel umumnya, meliputi sampah basah dan sampah kering.
a.
Sampah
Basah
Sampah
yang termasuk dalam jenis ini adalah sampah hasil proses pengolahan makanan. Sampah
ini memiliki sifat mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat sehingga dapat
menimbulkan bau menyengat. Sampah jenis ini dihotel umumnya dihasilkan oleh
restoran, kitchen, dan employee dinning room.
b.
Sampah
Kering
Sampah
kering terdiri atas sampah yang tidak
terbakar ataupun yang dapat terbakar, yaitu yang dihasilkan oleh Kantor General
Manager, Accounting Department, Housekeeping Department, Front Office
Department, dan lainnya, tidak termasuk sisa makanan dan bahan mudah membusuk.
Contoh sampah kering yang mudah terbakar
adalah kertas, plastik, tekstil, kulit, dan sampah lainnya. Adapun jenis sampah
kering yang tidak dapat terbakar adalah kaca, kaleng, besi, logam, alumunium,
serta sampah bekas pertukangan oleh petugas maintenance hotel.
1.
Limbah Pertanian dan Peternakan
a. Pertanian
Swasembada
pangan merupakan salah satu prioritas utama kebijakan pemerintah Indonesia.
Kebergantungan pada impor, sebagai akibat jumlah penduduk yang tinggi,
menyebabkan modernisasi pertanian. Misalnya, penggunaan mesin atau traktor
dalam pengolahan sawah, penggunaan bibit unggul, pengairan secara irigasi,
penggunaan pestisida untuk pemberantasan hama, dan penggunaan pupuk kimia.
Keberhasilan
swasembada pangan, melalui program modernisasi pertanian ternyata berdampak
terhadap masalh lingkungan. Contoh dari kegiatan pertanian misalnya pemupukan
dengan menggunakan bahan kimia (NPK atau ZA) dan penggunaan pestisida.
Penggunaan pestisida seperti DDT, eldrin,dan dieldrin, untuk memberantas hama
secara berlebihan dapat menyebabkan air di suatu lingkungan hidup menjadi
tercemar. Penggunaan pupuk buatan dan pestisida secara terus menerus atau
berlebihan akan menyebabkan kematian bagi organisme lain yang bukan sasaran dan
juga menyebabkan kekebalan (resistensi bagi hama). Selain itu, penimbunan pupuk
disuatu perairan dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi
merupakan kondisi suatu perairan yang dipenuhi oleh tumbuhan air karena
perairan tersebut kaya akan unsur hara atau nutrient, misalnya enceng gondok.
Gulma tersebut dapat
menyebabkan pendangkalan suatu perairan karena gulma ini pertumbuhannya sangat
cepat. Hal ini ditunjang dalam melakukan evapotranspirasi
(evaporasi+transpirasi) yang sangat cepat. Di dalam proses evapotranspirasi
tersebut, bahan pencemar ikut ikut terserap pula. Bahan pencemar akan tertimbun
di dalam atau diuapkan bersama-sama air. Senyawa beracun yang terakumulasi.
Lama kelamaan dapat menyebabkan gulam ini mati. Penumpukan gulma yang mati
inilah penyebab timbulnya pendangkalan. Selain itu, gulma ini akan menutup
permukaan perairan dan mengganggu tata kehidupan air lainnya.
Contoh
pencemaran oleh limbah pertanian adalah sebagai berikut.
1)
Zat
organoklorin pada DDT mengkibatkan kulit telur tipis, misalnya pada Burung
Falconiformes sehingga daya tetes telur menjadi rendah.
2)
Pupuk
yang terbawa aliran air sungai bermuara diwaduk, dapat menyebabkan eutrofikasi sehingga mengganggu kehdupan ikan di waduk.
b. Peternakan
Limbah
yang dihasilkan dari bidang peternakan berupa sisa makanan, kotoran/feses, air
bekas membersihkan kandang, dan sisa-sisa dari pembuatan kandang. Namun dari
limbah-limbah tersebut yang sering menjadi masalah adalah limbah kotoran/feses
karena menimbulkan bau tidak sedap, jika tidak mendapatkan penanganan dengan
tepat. Fermentasi dari pencernaan ternak (enteric fermentation) menghasilkan
sebagian besar limbah berupa gas metan. Gas metan inilah yang menimbulkan bau
kurang sedap. Limbah gas metan, sebagai hasil fermentasi pencernaan dapat
dikurangi dengan perbaikan kualitas makanan. Perbaikan kualitas makanan selain
berdampak pada penurunan tingkat pencemaran gas metan, tetapi juga dapat
meningkatkan produktivitas kualitas ternak.
1.
Limbah
Rumah Tangga
Sektor
penghasil limbah selanjutnya adalah limbah yang berasal dari rumah tangga
biasanya berupa pembuangan air dari kamar mandi, wc, dan dapur. Kotoran-kotoran
itu merupakan campuran dari zat-zat kimia, bahan mineral, dan organik dalam
banyak bentuk, termasuk partikel-partikel besar dan kecil, benda padat,
sisa-sisa bahan larutan dalam keadaan terapung serta dalam bentuk koloid dan
setengah koloid.
Limbah
rumah tangga yang masuk ke perairan terbawa oleh air selokan atau air hujan.
Bahan pencemar yang terbawa, antara lain feses, urine, sampah dapur (plastik,
kertas, lemak, minyak, dan sisa-sisa makanan), deterjen, dan zat kimia lainnya.
Bahan
organik yang mencemari perairan, penguraiannya membutuhkan banyak oksigen. Hal
ini berpengaruh pada populasi fauna air karena hewan air hanya hidup dan
berkembang dengan oksigen yang cukup.
Perairan
yang telah tercemar berat oleh limbah rumah tangga ditandai dengan jumlah
bakteri yang tinggi, adanya bau busuk. Busa, air yang keruh dengan BOD tinggi
karena mengandung banyak sampah organik. Biochemical Oxygen Demand (BOD), yaitu
banyaknya oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan sampah
organik.
Limbah
yang dibuang ke sungai berupa bahan organik secara bertahap akan hilang oleh
adanya aktifitas organisme atau dengan kata lain mengalami pembersihan sendiri
(self purification). Namun, kegiatan tersebut mengakibatkan kandungan oksigen
terlarut dalam air akan menurun. Hal ini mengakibatkan kematian bagi organisme
tertentu. Hasil penguraian bahan organik berupa fosfat, akan meningkatkan
kesuburan suatu perairan (eutrofikasi) atau memberi media bagi pertumbuhan
tanaman, khususnya tumbuhan liar. Di sisi lain, eutrofikasi dapat menyebabkan
berbagai kerugian, seperti mempersulit irigasi, mempersulit sarana
transportasi, dan kurang menarik untuk pariwisata. Mengapa eutrofikasi dapat
mempersulit sarana transportasi?
Dampak
negatif lainnya karena pencemaran air oleh limbah rumah tangga antara lain
timbulnya penyakit yang disebabkan makhluk hidup seperti disentri, cacingan,
kolera, tipus, diare, atau gatal-gatal.
Menurut
data badan pusat statistik (BPS), total sampah penduduk jakarta perhari adalah
6.000 ton pada 2011. berdasarkan asal/sumber penghasil sampah, total sampah
yang dihasilkan sebagai berikut.
Tabel 1.1
Asal
Sampah
No
|
Asal
Sampah
|
Persentase
|
1
|
Pemukiman
|
52,97
|
2
|
Pasar
|
4,00
|
3
|
Sekolah
|
5,32
|
4
|
Perkantoran
|
23,35
|
5
|
Industri
|
8,97
|
6
|
Lain-lain
|
1,40
|
Berdasarkan
data tersebut penghasil sampah terbesar adalah dari pemukiman. Dengan kata
lain, limbah dari rumah tinggal yang mendominasi sebagian besar sampah dari berbagai
sumber yang berbeda.
A.
LIMBAH BERDASARKAN WUJUDNYA
Jenis
limbah berdasarkan wujud/bentuknya dibedakan menjadi 3, yaitu limbah padat,
limbah cair, dan limbah berlumpur
1.
Limbah Padat
Pada
dasarnya, limbah padat dapat digolongkan menjadi 2 golongan besar, yaitu limbah
umum dan limbah khusus.
a.
Limbah
Umum
Sampah umum ini
dikelompokkan berdasarkan bahan pembentuk sampah, yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah didegradasi/diuraikan
oleh bakteri pengurai secara alami. Misalnya, sampah dapur seperti kulit buah,
sayur, sisa makanan, dan sisa bahan makanan. Sampah anorganik adalah sampah
yang tidak atau sulit didegradasi oleh bakteri pengurai, dan alam membutuhkan
waktu yang lama untuk mendegradasinya. Contoh sampah yang tidak dapat di
degradasi, yaitu botol, plastk, kaleng, dan stereoform. Adapun sampah yang
membutuhkan waktu yang lama untuk mendegradasikan, yaitu kertas, karton, dan
pembungkus/dus.
b.
Limbah
Khusus
Secara khusus,
sampah dapat digolongkan menjadi beberapa kategpri, yaitu sebagai berikut.
1)
Garbage
Garbage adalah
sampah basah yang berasal dari tempat pengolahan makanan, seperti dapur rumah,
restoran, kafe atau pasar. Contohnya, kulit buah, sayuran, potongan kue, dan
buah.
2)
Rubbish
Rubbish adalah
sampah kering yang mudah terbakar ataupun tidak mudah terbakar yang dihasilkan
oleh rumah tangga, perkantoran, dan perdagangan. Contohnya, kayu, kertas, kain,
dan sebagainya.
1)
Ashes
Ashes adalah sampah
yang berasal dari benda-benda yang tertinggal dari proses pembakaran, seperti
abu.
2)
Street
Cleaning
Street cleaning
adalah sampah yang berasal dari jalan, misalnya daun-daunan dan ranting.
3)
Dead
Animal
Dead animal adalah
sampah yang berasal dari hewan yang telah mati atau bangkai binatang yang sudah
mati, misalnya bangkai tikus.
4)
Abondoned
Vehicle
Abondoned vehicle
adalah sampah yang berasal dari rongsokan kendaraan bermotor, misalnya ban
bekas, jok bekas, dan bangkai mobil.
5)
Industrial
Waste
Industrial waste
adalah sampah yang berasal dari buangan industri, misalnya kabel dan benang.
6)
Demolition
Waste
Demolition
waste adalah sampah yang berasal dari penghancuran bangunan suatu gedung.
Misalnya puing-puing bangunan, lantai, potongan pipa, dll.
7)
Hazardous
Waste
Hazardous
waste adalah sampah berbahaya, yang berasal dari rumah sakit, pertanian dan
industri kimia yang dikategorikan limbah berbahaya dan beracun (B3). Misalnya,
sisa bahan kimia, botol pestisida.
8)
Water
Treatment Residu
Water
treatment residu adalah sampah yang berasal dari perusahaan air minum.
Misalnya, bekas botol air kemasan.
1.
Limbah Cair
Limbah
cair dapat didefinisikan sebagai air sisa buangan yang berasal dari rumah
tangga, industri, ataupun perkantoran yang sudah tidak digunakan lagi. Ada
beberapa macam air limbah, yaitu limbah rumah tangga (limbah cucian dan limbah
wc), limbah industri, limbah rumah sakit, dan limbah hotel serta restoran.
Air
limbah yang tidak disalurkan/diolah dengan baik, dapat mengotori tempat-tempat
penampungan air yang mnyebabkan matinya sejumlah penghuni ekosistem perairan.
Jika semakin banyak kotoran di sungai atau di tempat penampungan air yang
lainnya maka akan makin sedikit pula oksigen terlarut sehingga dapat
mengakibatkan ikan dan penghuni ekosistem perairan lainnnya mati.
2.
Limbah Berlumpur
Limbah berlumpur merupakan gabungan
antara limbah padat yang bercampur dengan air. Limbah berlumpur, terutama
dihasilkan dari peristiwa bencana alam seperti banjir, longsor, dan tsunami.
Peristiwa limbah berlumpur terbesar di Indonesia adlah lumpur Lapindo, yang
terjadi di daerah Sidoarjo, Jawa Timur
Berdasarkan sifat bahannya limbah dibedakan menjadi
dua, yaitu.
1.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Limbah cair industri mengandung
bahan pencemar yang beracun dan berbahaya, dikenal dengan sebutan B3 (Bahan Beracun
dan Berbahaya). Limbah ini dapat berupa sampah atau buangan industri lainnya,
misalnya jenis logam berat, arsenat, timah, krom, dan karbondioksida. Zat-zat
tersebut dapat merusak organ tubuh manusia, bahkan beberapa di antaranya
merupakan penyebab kanker. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah ini
bergantung pada jenis dan karakteristiknya, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
2.
Limbah Domestik
Limbah domestik dihasilkan dari
aktivitas primer manusia. Limbah atau sampah yang dihasilkan berupa sisa
makanan, plastik, kertas, kain, kayu, daun, logam, dan kadang-kadang sampah
berukuran besar, seperti dahan pohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar