Metode
Penelitian, Jenis Penelitian, dan Data Penelitian
Metode
Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian – Apa itu metode
penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan data data metode
penelitian.
Metode
penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Rasional
berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris
berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lainpun dapat mengamatinya.
Sistematis
berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah
tertentu bersifat logis
Kriteria
data empiris :
valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan
antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti, Reliabelitas, objektifitas
Tiga tujuan
penelitian :
penemuan,
berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
pembuktian,
berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan,
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Fungsi
(kegunaan hasil) penelitian :
Memahami
berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya menjadi fakta
Memecahkan
berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Syarat-syarat
latar belakang masalah :
Argumentasikan
urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
Bagaimana
meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
Kemukakan
fakta-fakta awal yang kongkrit
Kemukakan
kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan
yang diinginkan)
Perlu segera
ditangani atau perlu diteliti
Kemukakan
ide-ide awal
Syarat-syarat
rumusan masalah :
Berisi
pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis
data
Rumusan
masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
Harus
mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)
Tinjauan
pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan
ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:
Landasan
teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata
dimasyarakat.
Landasan
empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan
sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
Kerangka
pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan
melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih
pendekatan-pendekatan apa yang digunakan
Jenis-jenis
penelitian
Penelitian
menurut tujuan:
Penelitian
murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami
masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk
pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
Penelitian
terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian
menurut metode:
Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan
kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas
SDM masyarakat Indonesia.
Penelitian
Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang
telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor
yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga
pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di
suatu daerah.
Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable
tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true
experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan
metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil
berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
Penelitian
naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk
mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu,
penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Policy
research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang
dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar,
sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat
undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur
organisasi.
Action
research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang
paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga
dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja
dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
Penelitian
evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu
kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu
peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
Penelitian
sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contih:
penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan
untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan
peradaban kelompok masyarakat tertentu.
Penelitian
menurut tingkat explanasinya
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable
mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain.
Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden
Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di
departemen x.
Penelitian
komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden
Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan
SMK dengan SMU.
Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya
kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja
pegawai.
Penelitian
menurut jenis data dan analisis
Penelitian
kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang
berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang
diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Macam-macam
data penelitian
Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan
gambar.
Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
Data diskrit
(data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah,
secara diskrit atau kategori.
Data
kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil
pengukuran.
Ordinal
adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval
adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah
data yang jaraknya sama.
Variable
adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Macam-macam
istilah dalam penelitian
Variable
independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variable terikat (dependen).
Variabel
dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variable bebas.
Variable
moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variable dependen dan variable independent.
Variable
intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara
variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur.
Variable
control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang
tidak diteliti.
Paradigma
penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang
akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang
perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan
digunakan.
Bentuk-bentuk
paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma
penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable
dependen
Teknik
sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan
digunakan dalam penelitian
Teknik
sampling terdiri dari :
Probability
sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri
dari :
Simple
random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
Proportionate
stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang
dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam
populasi tersebut.
Disproporsi
stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang
dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang
proporsional.
Cluster
sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara
acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama
bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari
:
Sampling sistematis
adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang
telah diberi nimor urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan
sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan.
Sampling incidental
adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang
secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample,
apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
Sampling
purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
Sample jenuh
adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan
sebagai sample.
Snowball
sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil
kemudian membesar
Apa itu
latar belakang masalah dalam penelitian? Simak penjelasannya. Penulisan karya
ilmiah hasil kajian atau penelitian berbeda dengan penulisan karya ilmiah
popular yang dimuat di surat kabar. Perbedaan tersebut bukan pada objek
kajiannya, melainkan lebih pada sistematika penulisannya.
Karya ilmiah
untuk jurnal-jurnal ilmiah, skripsi, tesis, atau desertasi ditulis lebih formal
dengan sistematika yang kaku dan baku. Jumlah halaman dalam karya ilmiah pun
ada batasannya sesuai dengan kedalaman dan keluasan analisisnya. Karya ilmiah
berupa laporan akhir biasanya 20 halaman, skripsi 40 halaman, paper kurang dari
20 halaman, dan tesisi serta disertasi minimal 40 halaman.
Karya ilmiah
hasil penelitian hendaknya mengemukakan dengan jelas masalah yang diteliti beserta
latar belakang masalahnya, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah yang
diteliti, manfaat penelitian, telaah literatur, penetuan sumber data dan metode
pengumpulan data, serta pengolahan data dan penyajiannya.
Salah satu
bagian penting dalam karya ilmiah adalah latar belakang masalah. Dalam latar
belakang, penulis mengemukakan sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoalkan
perlu diteliti dan ditulis. Latar belakang tersebut dapat diperoleh dari
pengalaman, kajian literatur, dan kajian teoritis yang dibacanya.
Latar
belakang masalah dalam karya ilmiah dapat pula diartikan sebagai uraian
berkaitan dengan hal-hal yang menjadi sebab perlunya suatu persoalan atau
masalah layak dijadikan objek penelitian. Misalnya, peneliti menganggap penting
membahas penggunaan bahasa gaul yang berdasarkan pengamatan awal menunjukkan
gejala kekacauan berpikir terutama di kalangan remaja.
Permasalahan
tersebut dapat dijadikan alasan atau argumentasi dalam latar belakang sebuah
karya ilmiah. Alasan dalam latar belakang tersebut akan lebih kuat jika
didukung oleh referensi atau teori keilmuan yang sudah ada. Beberapa hal yang
dapat dijadikan alasan latar belakang masalah dalam karya ilmiah di antaranya
sebagai berikut.
Latar
belakang masalah yang akan dibahas memiliki arti penting atau peranan bagi
masyarakat atau ilmu pengetahuan.
Latar
belakang masalah yang dibahas memerlukan pembinaan atau peningkatan.
Perlunya
masukan sebagai bahan pembinaan atau peningkatan di bidang topik pembicaraan.
Perlunya
penelitian dilakukan baik untuk kemanfaatan praktisnya (keterampilan,
pengetahuan) maupun kemanfaatan keilmuan (pengembangan teori).
Kerelevanan
objek penelitian sebagai sumber data untuk dua segi kemanfaatan penelitian.
Latar
belakang masalah dalam karya ilmiah termasuk bagian pendahuluan. Setelah latar
belakang masalah, poin dalam pendahuluan diikuti oleh pernyataan-pernyataan
yang lebih mengarahkan peneliti pada fokus penelitian. Berikut penjelasan
mengenai sistematika bagian pendahuluan karya ilmiah.
Latar
Belakang Masalah - Bagian pendahuluan
Pada bagian
pendahuluan atau awal pembahasan dikemukakan hal-hal yang berkenaan dengan
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sumber data. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan
berikut!
a. Latar
Belakang Masalah
Pada bagian
ini penulis mengemukakan sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoalkan perlu
diteliti dan ditulis. Misalnya, karena masalah yang dibahas mempunyai arti
penting bagi masyarakat.
b. Latar
Belakang Masalah - Perumusan Masalah
Perumusan
masalah harus sungguh-sungguh jelas. Permasalahan yang akan menjadi pembahasan
penelitian diajukan dalam bentuk pertanyaan. Merujuk pada pertanyaan itu
penulis melakukan langkah-langkah penelitian dan penelaahan sehingga dapat
terjawab dengan tepat.
c. Latar
Belakang Masalah - Tujuan Penelitian
Dalam tujuan
penelitian atau penulisan dikemukakan usaha-usaha dan hasil-hasil yang telah
dicapai secara garis besar. Jika karya ilmiah bertujuan menyampaikan pandangan
atau penilaian penulis tentang topik yang telah diteliti, tujuan umumnya
mengemukakan hipotesis penelitian dan penilaian penulis sesudah penelitian.
Adapun tujuan khususnya perlu dikemukakan pertimbangan-pertimbangan yang
mendukung penilaian.
d. Latar
Belakang Masalah - Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian dapat diuraikan secara umum dan khusus. Misalnya, untuk kepentingan
praktis, untuk kepentingan bidang keilmuan atau bidang profesi penulis, dan
untuk kepen¬tingan kelompok atau instansi.
e. Latar
Belakang Masalah - Penentuan Sumber Data
Penentuan
sumber data meliputi populasi dan sampel. Populasi di bidang metodologi
penelitian berarti sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber
pengambilan sampel penelitian. Adapun sampel berarti contoh, yakni bagian kecil
data penelitian yang dianggap dapat mewakili keseluruhan data yang dianalisis
untuk memperoleh informasi tentang seluruh data penelitian.
Contoh Latar
Belakang Masalah dalam Karya Ilmiah
Judul Karya
Ilmiah:
"Pembelajaran
Membaca Cepat dengan Teknik Browsing (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII
SMP Handayani 2 Tahun Pelajaran 2011/ 2012.)
Latar
Belakang Masalah
Era
globalisasi dan teknologi ditandai dengan semakin membanjirnya informasi ke
seluruh pelosok dunia. Apa yang terjadi detik ini di belahan bumi Asia, kini
sudah diketahui oleh masyarakat dunia lainnya. Begitu gencarnya arus informasi
yang kita terima khususnya melalui media-media elektronik, seperti televisi dan
internet.
Apabila hal
tersebut tidak diantisipasi, sedikit demi sedikit akan terdapat pergeseran dari
budaya baca ke arah budaya mendengar. Padahal, dalam kegiatan membaca, selain
kita mendapatkan informasi, juga terdapat aspek positif lain, yaitu proses
pelatihan daya nalar (Riva’ dan Wiati, 2005).
Hal itulah
yang membedakan budaya baca dengan budaya mendengar. Oleh karena itu, untuk
mengimbangi maraknya media informasi elektronik, kita harus meningkatkan
kemampuan membaca kita dari membaca konvensional ke arah membaca yang efektif
dan efisien. Selain itu, pesatnya kemajuan mesin cetak saat ini telah
memungkinkan penyebaran informasi secara cepat pula.
Dengan
adanya mesin cetak, hasil-hasil penelitian serta kemajuan sains dan teknologi
dapat didokumentasikan dalam bentuk buku. Penyebaran informasi pun semakin luas
karena buku dapat dicetak ribuan bahkan jutaan eksemplar. Orang zaman dahulu
percaya bahwa unsur keberuntungan (luck) memegang peranan penting dalam
kehidupan.
Sekarang
orang mengatakan: Luck is the result of good planning. Good planning is the
result of good information system well applied. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan keputusan yang tepat, dewasa ini banyak perusahaan menugasi stafnya
untuk meneliti informasi yang berupa berita dan tulisan.
Dengan
demikian, kini banyak orang sependapat bahwa dengan makin berkembangnya karier
seseorang, tuntutan untuk membaca semakin besar, sementara waktu yang tersedia
semakin terbatas. Semua harus berpacu dengan informasi dan gagasan yang setiap
hari membanjiri meja kerjanya. Informasi yang membanjir akan memperbudak kita
apabila kita tidak terampil menggunakannya (Soedarso, 2001).
Kemampuan
membaca cepat sangat penting untuk dikuasai agar mampu mengimbangi percepatan
informsi yang sangat pesat. Oleh karena itu, kemampuan membaca cepat yang
efektif harus menjadi syarat utama dalam penguasaan informasi, terutama
informasi tertulis. Akan tetapi, pada kenyataannnya tidak demikian. Masih
banyak orang yang beranggapan bahwa masalah membaca tergolong masalah sepele.
Tarigan
(1994: 10) mengemukakan “membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang
rumit, yang mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang
lebih kecil. Kemampuan membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal
yang lainnya.
”Membaca
merupakan kegiatan yang multifaktor. Kegiatan membaca membutuhkan konsentrasi,
dengan kata lain kegiatan tersebut melibatkan semua faktor dalam diri manusia,
misalnya pikiran, mata, konsentrasi, dan keadaan jasmani kita, sehingga kita
dapat memahami apa yang kita baca dengan baik.
Membaca
adalah kunci menuju gudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali
dan dicari melalui kegiatan membaca. Keterampilan membaca menentukan hasil
penggalian ilmu itu. Oleh karena itu, dapat kita katakan bahwa keterampilan
membaca sangat diperlukan dalam dunia modern, dunia buku (Tarigan, 1994: 135).
Kemampuan
membaca dengan baik merupakan prestasi seseorang yang paling berharga. Dunia
kita merupakan dunia baca (Bond, Pinker & Wasson dalam Tarigan, 1994). Kian
banyak kita membaca kian banyak informasi yang kita peroleh, kian banyak ilmu
pengetahuan yang kita miliki.
Adapun
Jordan E. Ayan (dalam Hernowo [ed.], 2004: 35) mengatakan bahwa salah satu
tujuan terpenting membaca adalah mengobarkan gagasan dan upaya kreatif.
Peristiwa membaca yang terbaik pada hakikatnya adalah siklus hidup mengalirnya
ide pengarang ke dalam diri kita. Pada gilirannya, ide kita mengalir balik ke
seluruh penjuru dunia dalam bentuk karya yang kita hasilkan, pekerjaan yang
kita lakukan, dan orang-orang yang terkait dengan kita.
Sejalan
dengan paparan tersebut, Nurhadi mengemukakan bahwa “dalam kenyataannya, minat
baca berbanding lurus dengan kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang memiliki minat
baca yang tinggi sudah pasti tergolong bangsa yang maju. Minat tersebut akan
ditunjukkan dengan kebiasaan membaca mereka yang tanpa mengenal waktu dan
tempat.
Mereka
seolah kehausan dan takut ketinggalan informasi. Jelaslah, betapa pentingnya
peranan membaca itu. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kemampuan membaca
adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi wacana, bukan membaca huruf-huruf,
kata-kata, atau kalimat-kalimat saja.
Dengan kata
lain, kemampuan membaca itu menuntut kita agar mampu membaca dengan kecepatan
tinggi dan mampu memahami bacaan secara maksimal. Pengajaran bahasa yang
berorientasi pada keterampilan berbahasa pun menuntut cara belajar yang
spesifik. Keterampilan menuntut ketepatan, latihan, dan praktik.
Keterampilan
berbahasa bersifat mekanistik. Semakin sering berlatih semakin terbiasa, dan
semakin fasih dan terampil melaksanakan atau mengguna-kannya. Di sini berlaku
semboyan “ajarkan bahasanya bukan tentang bahasanya” (Tarigan, 1994: 136).
Berbagai penelitian tentang membaca sudah banyak dilakukan. Hasilnya
menunjukkan bahwa keterampilan membaca, khususnya kecepatan efektif membaca
para pelajar kita, sampai saat ini belum memuaskan.
Berdasarkan
pemaparan tersebut, perlu kiranya dibuat model pembelajaran membaca yang mampu
membiasakan siswa membaca. Salah satu model membaca yang dapat digunakan adalah
membaca cepat dengan teknik browsing. Teknik browsing ini diharapkan dapat
membangkitkan minat siswa untuk membaca dan lebih aktif dalam proses belajar
mengajar.
Penelitian
ini penulis tuangkan dengan judul “Pembelajaran Membaca Cepat dengan Teknik
Browsing (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Handayani 2 Tahun
Pelajaran 2011/ 2012.”
Berdasarkan
contoh tersebut, unsur yang perlu disampaikan dalam latar belakang masalah
sedikitnya mengungkapkan hal-hal berikut.
Penjelasan
mengapa permasalahan tersebut penting dan menarik untuk ditelaah secara ilmiah.
Menunjukkan
beberapa bukti atau pendapat ahli yang menyatakan bahwa masalah yang akan
dibahas perlu solusi karena belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
Permasalahan
yang diteliti memberikan manfaat langsung pada bidang kajian yang menjadi lingkup
penelitian.
A.
Pengertian hipotesis
Trealese
(1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara dari
suatu fakta yang dapat diamati.
Good dan
scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi
yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan
fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan
sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Kerlinger
(1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari
hubungan antara dua atau lebih variabel .
Dari arti
katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI
BAWAH” dan “THESA” yang artinya “KEBENARAN” jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan
berkembang menjadi hipotesis.
Apabila
peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta
menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara , yang
kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran). Inilah hipotesis peneliti
akan bekerja berdasarkan hipotesis. Peneliti mengumpulkan data-datadata yang
paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul ,
peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status
menjadi tesa, atau sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak
terbukti.
Terhadap
hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni :
1. Menerima
keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir
penelitian).
2. Mengganti
hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak
mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Untuk
mengetahui kedudukan hipotesis antara lain :
1. Perlu di
uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel
akibat.
2. Adakah
data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab
itu.
3. Adanya
data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan
akibat tersebut.
Apabila
ketiga hal tersebut dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai
kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R brurrough
mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
1.
Penelitian menghitung banyaknya sesuatu
2.
Penelitian tentang perbedaan
3.
Penelitian hubungan.
B. Kegunaan
hipotesis
Kegunaan
hipotesis antara lain :
1. Hipotesis
memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis
memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis
memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis
memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
C.
Jenis-jenis hipotesis
Ada dua
jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Hipotesis
kerja atau alternatif ,disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan
antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan
hipotesis kerja
a) Jika...
Maka...
b) Ada
perbedaan antara... Dan... Dalam...
c) Ada
pengaruh... Terhadap...
2. Hipotesis
nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis
ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Rumusannya:
a) Tidak ada
perbedaan antara... Dengan... Dalam...
b) Tidak ada
pengaruh... terhadap...
Saran untuk
memperoleh hipotesis:
1. Hipotesis
induktif
Dalam
prosedur induktif, penelitian merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi
dari hubungan-hubungan yang diamati
2. Hipotesis
deduktif
Dalam
hipotesis ini,peneliti dapat memulai penyelidikan dengan memilih salah satu
teori yang ada dibidang yang menarik minatnya,setelah teori dipilih, ia lalu
menarik hipotesis dari teori ini.
D. Ciri-ciri
hipotesis
Ciri-ciri
hipotesis yang baik:
1) Hipotesis
harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis
harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis
harus dapat diuji
4) Hipotesis
hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis
hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
E. Menggali
dan merumuskan hipotesis
Dalam
menggali hipotesis, peneliti harus :
1) Mempunyai
banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak
membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang
dilaksanakan.
2) Mempunyai
kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta
hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
3) Mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia
dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan
scates memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis :
1) Ilmu
pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu
2) Wawasan
serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan
3) Imajinasi
dan angan-angan
4) Materi
bacaan dan literatur
5)
Pengetahuan kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedang diselidiki.
6) Data yang
tersedia
7) kesamaan.
Sebagai
kesimpulan , maka beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan
sebagai berikut :
1) Hipotesis
harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
2) Hipotesis
sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaraif dan berbentuk pernyataan.
3) Hipotesis
sebaiknya menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang dapat diukur.
4) Hendaknya
dapat diuji
5) Hipotesis
sebaiknya mempunyai kerangka teori.
F. Menguji
hipotesis
Menguji
hipotesis
Sesuadah
hipotesis dirumuskan , hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes
logika.
Untuk
menguji suatu hipotesis ,peneliti harus :
1) Menarik
kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila
hipotesis tersebut benar.
2) Memilih
metode-metode penelitian yang mungkin pengamatan , eksperimental, atau prosedur
lain yang diperlakukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi
atau tidak.
3)
Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk
menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar