MACAM - MACAM BENCANA
A. Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan
segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam
bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa
bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan
oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir,
badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami
hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu
utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari
kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di
luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit
mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi
penduduk bumi.
Gejala alam yang dapat menimbulkan bencana alam pada dasarnya
mempunyai karakteristik umum, yaitu gejala awal, gejala utama, dan gejala akhir.
Dengan demikian, jika kita dapat mengetahui secara akurat gejala awal suatu
bencana alam, kemungkinan besar kita dapat mengurangi akibat yang
ditimbulkannya.
B.Contoh Bencana Alam
1.Banjir
- Pengertian Banjir
Sebuah banjir adalah
peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara
oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air
mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir
diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang
meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan
curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar
kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota,
dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi
kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan
kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai
dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk
mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan
yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir
adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan
akibat banjir periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang
dikirimkan oleh Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagaipembalasan
agung dan sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
- Jenis dan Penyebab Banjir
Sungai
Ø Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi
kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi
tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase
tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan
banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai
petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang
bendungan, tanah longsor, atau gletser.
Muara
Ø Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan
angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk
dalam kategori ini.
Pantai
Ø Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau
hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam
kategori ini.
Malapetaka
Ø Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau
bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
Manusia
Ø Kerusakan tak disengaja
oleh pekerja terowongan atau pipa.
Lumpur
Ø Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah
pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi
tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai
mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan
tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
Lainnya
Ø Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air
(misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah
atau penguapan rendah).
Ø Rangkaian badai yang
bergerak ke daerah yang sama.
§ Berang-berang pembangun
bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya
mengakibatkan kerusakan besar.
- Dampak
Banjir Mediterania di Alicante (Spanyol), 1997.
Dampak primer
§ Kerusakan fisik - Mampu
merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem
selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Dampak sekunder
§ Persediaan air –
Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
§ Penyakit - Kondisi tidak
higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
§ Pertanian dan persediaan
makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran
rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi
menambah mineral tanah setempat.
§ Pepohonan' - Spesies yang
tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
§ Transportasi - Jalur
transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang
membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
§ Ekonomi - Kesulitan
ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali,
kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
2.Gempa bumi
- Pengertian Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi
(lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa
Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan
alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa
Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan
oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5
magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3
magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih
berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada
kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9,
meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0
atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011(per Maret
2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.
Intensitas getaran diukur pada modifikasiSkala Mercalli.
- Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
Berdasarkan Penyebab
§ Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan
dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak
menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat
mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. * Gempa bumi
vulkanik (gunung api) Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma,
yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin
tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan
terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.
§ Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang
jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
§ Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada
daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
§ Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas
dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
Berdasarkan Kedalaman
§ Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih
dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak
terlalu berbahaya.
§ Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada
umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
§ Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada
kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
§ Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau
getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran
ini berasal dari hiposentrum.
§ Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau
getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui
lapisan cair.
-Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat
itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional.Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi
karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase
pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma
di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti
Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi
karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi
- Akibat Gempa Bumi
§ Bangunan roboh
§ Kebakaran
§ Jatuhnya korban jiwa
§ Permukaan tanah menjadi
merekat dan jalan menjadi putus
§ Tanah longsor akibat
guncangan
§ Banjir akibat rusaknya
tanggul
§ Gempa di dasar laut yang
menyebabkan tsunami
- Tips Menhadapi Gempa Bumi
Bila berada didalam rumah:
§ Jangan panik dan jangan
berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
§ Bila tidak ada,
lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
§ Jauhi rak buku, lemari dan
jendela kaca.
§ Hati-hati terhadap
langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
§ Jauhi bangunan tinggi,
dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon
yang tinggi, dsb.
§ Usahakan dapat mencapai
daerah yang terbuka.
§ Jauhi rak-rak dan jendela
kaca.
Bila berada di dalam ruangan umum:
§ Jangan panik dan jangan
berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
§ Jauhi benda-benda yang
mudah tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca dsb.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
§ Segera hentikan di tempat
yang terbuka.
§ Jangan berhenti di atas
jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar
mall:
§ Jangan menyebabkan
kepanikan atau korban dari kepanikan
§ Ikuti semua petunjuk dari
pegawai atau satpam
Bila sedang berada di dalam lift:
§ Jangan menggunakan lift
saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat
§ Jika anda merasakan
getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol
§ Ketika lift berhenti,
keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
§ Jika anda terjebak dalam
lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia
Bila sedang berada di dalam kereta api:
§ Berpeganganlah dengan erat
pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan
secara mendadak
§ Bersikap tenanglah
mengikuti penjelasan dari petugas kereta
§ Salah mengerti terhadap
informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
§ Ada kemungkinan lonsor
terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
§ Di pesisir pantai,
bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
§ Sudah dapat diramalkan
bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar. Karena petugas
kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat
kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang
berada di sekitar anda.
Evakuasi:
§ Tempat-tempat pengungsian
biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika
kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan
berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * *
Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
§ Saat gempabumi besar
terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting
sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi
yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang,
polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak
jelas.
3.Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi
dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan
magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering
meletus disebut gunung berapi aktif.
- Berbagai Tipe Gunung Merapi
1. Gunung berapi kerucut
atau gunung berapi strato (strato vulcano)
2. Gunung berapi perisai
(shield volcano)
3. Gunung berapi noah-noah
- Ciri-ciri Gunung Berapi akan Meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa
tanda, antara lain
§ Suhu di sekitar gunung
naik.
§ Mata air menjadi kering
§ Sering mengeluarkan suara
gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
§ Tumbuhan di sekitar gunung
layu
§ Binatang di sekitar gunung
bermigrasi
- Hasil Letusan Genung Berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
-Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut
antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida
(H2S), Sulfur dioksida (S02), danNitrogen (NO2) yang dapat membahayakan
manusia.
-Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari
dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti
aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava
yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
-Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan
dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu
pernapasan.
-Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat
dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar
pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat
menyebabkan sesak napas.
4.Badai
Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai
salju sampai badai pasir dan debu. Badai disebut juga siklon tropisoleh
meteorolog, berasal dari samudera yang hangat. Badai bergerak di atas laut
mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan
anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan
menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari
badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai, seperti badai
hujan, badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan
(hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia
atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.
- Penyebab Terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di
dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar
dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di
daerah tropis. Pada saat terjadi angin
ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan
bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi diIndonesia maupun negara-negara
lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik,
Samudera Hindia, danSamudera Pasifik.
5.Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti
"ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat
di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau
hantaman meteordi laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga
yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian
dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan
kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang.
Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju
gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika
mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per
jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.
Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir
pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan
karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah,
dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang
mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih
terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu
menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat
menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang
ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini
mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan
tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah
menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami
Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman
tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang
membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di
Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi,
yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam
- Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi
bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung
meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air
yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air
laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana
gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam.
Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam
dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut
tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat
mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi
penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan
jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan
bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.
Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera
menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api
juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami.
Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut
naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di
atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang
jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi
megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
§ Gempa bumi yang berpusat
di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
§ Gempa bumi dengan kekuatan
sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
§ Gempa bumi dengan pola
sesar naik atau sesar turun
6.TANAH LONGSOR
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa
geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai
tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya
material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasiyang
memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang
turut berpengaruh:
§ erosi yang disebabkan
aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang
menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
§ lereng dari bebatuan dan
tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
§ gempa bumi menyebabkan
getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa
batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
§ gunung berapi menciptakan
simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
§ getaran dari mesin, lalu
lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
§ berat yang terlalu
berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
7.KEBAKARAN LIAR
Kebakaran hutan, kebakaran
vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi dialam
liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian
disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan
pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab
utama kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar"
yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm
yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime
- Penyebab
Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:
§ Sambaran petir pada hutan
yang kering karena musim kemarau yang panjang.
§ Kecerobohan manusia antara
lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
§ Aktivitas vulkanis seperti
terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
§ Tindakan yang disengaja
seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru
dan tindakan vandalisme.
§ Kebakaran di bawah
tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di
atas tanah pada saat musim kemarau.
8. KEKERINGAN
Akibat Alamiah
- Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di
bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan
indikasi pertama adanya kekeringan.
- Kekeringan Hidrologis;
berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini
diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air
tanah. Terdapat tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya
elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan
hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
- Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan
kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah
yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan
meteorologi.
- Kekeringan Sosial Ekonomi;
berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi,
seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik
dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya
pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.
- Kekeringan Hidrotopografi;
berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara musim hujan dan musim
kering dan topografi lahan.
Akibat Ulah Manusia
Kekeringan tidak taat aturan
terjadi karena:
• Kebutuhan air lebih besar
daripada pasokan yang direncanakan akibat ketidaktaatan pengguna terhadap pola
tanam atau pola penggunaan air.
• Kerusakan kawasan
tangkapan air dan sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas
penanggulangan bencana kekeringan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
daerah. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan oleh ketidaktaatan para
pengguna air dan pengelola prasarana air, diperlukan komitmen dari semua pihak
untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kepada masyarakat perlu
dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga memahami dan melaksanakan
pola pengguna air sesuai peraturan/ketetapan
9.Badai tropis (Siklon tropis)
Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang
mampu merusakkan daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis
menyebabkan kerusakan terutama oleh angin kencang, gelombang badai dan hujan
lebat. Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut sepanjang pantai secara
cepat karena angin menggerakkannya ke pantai.
Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian. Di Atlantik
dan Pasifik disebut hurricane, di Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia
disebut Willy. Setiap tahun muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon tropis
umumnya menggunakan nama-nama gadis, seperti: Anna, Carol, Debbie, Inez, Fiona,
Wenda dan sebagainya.
c. Thunderstorm (Badai guruh)
Thunderstorm adalah hujan badai disertai kilat dan halilintar.
Kejadian ini adalah khas di daerah tropis pada musim pancaroba, terutama pada
masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan.
Thunderstorm (Badai guruh) merupakan suatu fenomena fisis atmosfer
yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan korban jiwa
akibat sengatan listrik pada waktu terjadi petir. Gejala terjadinya thundersorm
adalah angin yang kencang disertai hujan yang deras kadang-kadang disertai
hujan es, kilat dan halilintar.
Bencana alam badai dapat dipelajari dan diamati sehingga jika gejala
awal dapat diamati dengan baik maka gejala utama dapat diantisipasi dengan
demikian pertanyaan kapan, dimana, berapa besar dan berapa lama dapat dijawab.
Hal ini mampu mengurangi jumlah korban akibat bencana tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar